KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI ) CLEANING SERVICE

 APAKAH ADA KPI CLEANING SERVICE?


    Indikator identik dengan Target dan standar capaian, untuk menentukan kualitas yang diharapkan dalam suatu layanan sudah semestinya dibuat terlebih dahulu item item indikator atau KPI, banyak pekerjaan dilapangan semisalnya dalam hal Pembersihan / Cleaning Service: seperti:  temuan tidak tercapainya kualitas yang standar dan hal ini masih menjadi problem besar dan sering terjadi berulang, adanya temuan menurunnya mutu kebersihan juga masih sering terjadi. sementara item kelengkapan alat kerja, fasilitas pendukung dan tenaga kerja juga sudah terpenuhi akan tetapi yang masih sering dijumpai pada saat evaluasi dimana pada kebersihan ruangan dan toilet atau ruangan lainnya masih sering didapatkan temuan temuan yang sifatnya basic ( hasil pembersihan tidak detail, tidak sesuai SOP, tidak ada pengecekan ulang, tidak menggunakan alat yang bersih, tidak menggunakan bahan chemical dan lainnya ).

Atas dasar temuan dan pakta pakta diatas, sebagai Penanggung Jawab atau Praktisi bidang Housekeeping yang sudah berpengalaman harus terus menggali dan mencari trik cara dan perbaikan perbaikan yang harus dilakukan.

Apa yang salah dari temuan yang berulang tersebut? dari analisa pengalaman kita sebagai Praktisi selama ini adalah 7 penyebabnya / faktornya:

1. Tidak adanya KPI alias Target yang disusun menyesuaikan dengan apa yang di inginkan, atau tidak adanya tolok ukur yang akan dicapai oleh operator dan supervisor. contohnya item toilet, standar bersih seperti apa yang dibuat dan ditentukan untuk setiap titik lokasi toilet. standard metode pembersihan apa yang diminta dilakukan, standar frekuensi pembersihan dan pengontrolan dibuat berapa sering, peralatan dan bahan standar seperti apa yang ditentukan untuk pembersihan toilet, dan lainnya. Jika KPI sudah disusun dan dibuat maka operator dan supervisor sebagai pelaksana yang akan menterjemahkannya atau aplikasikan dilapangan. 

2. Ruang lingkup kerja dan inventori objek material yang akan dibersihkan tidak dicatat dan di hitung ( luasan, jumlah, traffik, jadwal, dll) sehingga banyak objek objek yang semestinya dibersihkan akan tetapi terlupakan / terlewatkan.

3. Inisiatif, hal yang mendasar sebagai soft skill petugas tidak diberikan, sehingga inisitif sebagai tenaga kerja masih pada level yang sifatnya selalu menungu diperintah. hal ini perlu disosialisasikan termasuk etos kerja.

4. Pengendalian, Kontrol dari Pengawas dengan berbagai alat kontrol pengawasan seperti lembar cheklist, Monitoring system barcode, aplikasi supervisiri dan lainnya. belum maksimal dan konsisten dijalankan.

5. Sistem Manajemen Pekerjaan belum konsisten dilaksanakan oleh para Leader atau Supervisor dilapangan, sistem seperti adanya setiap operator dibekali atau lengkapi uraian tugas jadwal pekerjaan harian, tugas pekerjaan bersifat berkala ( Mingguan dan Bulanan ).

6. Jadikan KPI sebagai acuan, baik reward dan sanksi. sehingga KPI menjadi suatu alat tolak ukur dalam pekerjaan.


Mari kita terus lakukan perbaikan perbaikan dari hal hal kecil secara berkelanjutan, agar mendapatkan mutu skala tinggi sesuai KPI.




Salam Transklin

PT TRANSKLIN INDONESIA



Komentar

Postingan populer dari blog ini

BEST EMPLOYEE KARYAWAN TERBAIK TRIWULAN 1 & 2 THN 2024 DARI PT. TRANSKLIN INDONESIA

LANGKAH LANGKAH MEMBERSIHAN RUANGAN SECARA HARIAN ( DAILY CLEANING ) BY PT. TRANSKLIN INDONESIA